MANADO – Sebuah pernyataan kontroversial muncul di tengah penyelidikan insiden terbakarnya KM Barcelona V. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado, Kolonel Marinir Amrul Adriansyah, berpendapat bahwa kelebihan 300 penumpang yang tidak terdaftar di manifes kapal bukanlah faktor risiko utama dalam pelayaran.
Padahal, data resmi menunjukkan perbedaan drastis antara manifes kapal sejumlah 280 orang dengan jumlah penumpang sebenarnya yang mencapai 580 orang. Pelanggaran fatal ini kini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Dalam keterangannya pada Rabu (23/7/2025), Amrul Adriansyah memberikan pandangan yang mengejutkan terkait pelanggaran tersebut. Menurutnya, bobot manusia tidak signifikan memengaruhi draf kapal.
“Sebenarnya menurut pendapat saya, hal terpenting adalah alat keselamatan yang mencukupi karena berat manusia tidak berpengaruh pada drat kapal,” ungkap Amrul.
Sementara itu, proses penanganan bangkai KM Barcelona V memasuki hari keempat dan masih menghadapi tantangan. Kapal yang telah ditarik ke perairan Pulau Gangga tersebut dilaporkan dalam kondisi miring akibat penumpukan air dari proses pemadaman.
“Ini dapat menimbulkan risiko yang besar sehingga keputusan sementara adalah menunggu proses pemadaman api hingga selesai,” terang Amrul.
Ia menegaskan bahwa proses investigasi penuh untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran baru bisa dimulai setelah kondisi kapal benar-benar aman. Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah bersiap untuk melakukan asesmen.
“Setelah itu tim KNKT akan masuk ke dalam kapal untuk melakukan asesmen,” ujar Amrul.